Senin, 29 Oktober 2018

MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI


Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran

  
  BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang Masalah

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat kita pahami bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat dijadikan sarana penghubung untuk mencapai pesan yang harus dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Dan dengan media mampu menyampaikan inti dari konsep-konsep materi yang di pelajari. Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
Perkembangan media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru, alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit dan motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi daya serap dan hasil belajar siswa.
Banyak media pembelajaran yang dapat pendidik gunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran ini, namun seringkali sekolah terbentur pada kendala kemampuan dalam pengadaannya. Terutama saat dihadapkan pada harga media yang harus dibelanjakan tidak dapat terjangkau oleh sekolah. Menghadapi hal ini sekolah melalui para guru harus memiliki daya kreasi yang tinggi agar dapat menciptakan sendiri media pembelajaran tersebut.
Salah satu media pembelajaran yang pemakalah maksudkan adalah media tiga dimensi.Yaitu media yang memiliki tiga sisi depan belakang dan samping. Dengan demikian media tiga dimensi dapat dilihat dari berbagai arah, maka jelas media ini akan besar pengaruhnya bagi siswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan. Karena itulah pelaksana kegiatan pembelajaran harus mengenal media pembelajaran secara keseluruhan baik fungsi media, manfaat, klasifikasi maupun karakteristik media pembelajaran. Oleh karena itu,  dalam makalah saya ini akan dibahas salah satu model yang ada dalam media pembelajaran yaitu Media Pembelajaran Tiga Dimensi.


1.2.     Rumusan Masalah

Pada makalah ini penulis akan membahas masalah sebagai berikut :
1.            Apa pengertian media tiga dimensi dalam pembelajaran ?
2.            Apa saja karakteristik media tiga dimensi dalam pembelajaran ?
3.      Apa saja macam-macam media pembelajaran tiga dimensi ?
4.      Apa saja kelebihan dan kelemahan media pembelajaran tiga dimensi ?


1.3.     Tujuan

Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang media pembelajaran.


1.4.  Metode Penulisan

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis mempergunakan metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang digunakan pada penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
2.      Internet
Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang berhubungan dengan penulisan ini di internet.

1.5.     Sistematika Penulisan

Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan hasil makalah dimulai dengan pandahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Kedua, penulis akan memaparkan data yang diperoleh dan membahasnya satu persatu terutama yang berkaitan dengan “Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran”. Ketiga, penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya, dan memberikan saran.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1.     Pengertian Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran

Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Atau alat peraga yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi sehingga media tersebut mempunyai volume (berbentuk isi). Sedangkan pemanfaatan media tersebut tidak perlu menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus,dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media tiga dimensi merupakan alat peraga dimana membantu guru untuk menyampaikan pelajaran terhadap siswa dengan menggunakan benda-benda tiruan dimana alat tersebut dapat diraba dan dilihat secara langsung.


2.2.     Karakteristik Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran

Karakteristik dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan,pendengaran,perabaan percakapan,maupun penciuman atau kesesuainnya dalam proses belajar, secara umum karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai berikut :
1.              Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak.
2.              Penyajiannya berada dalam kontrol guru.
3.              Cara penyimpannya mudah tetapi membutuhkan perawatan.
4.              Dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera.
5.              Menyajikan objek-objek secara diam.
6.              Lebih mahal dari kelompok grafis.
7.              Sesuai untuk mengajarkan ketrampilan tertentu.
8.              Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individu.
9.              Praktis digunakan untuk semua ukuran ruang kelas.
10.          Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.


2.3.     Macam-Macam Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran

Ada dua model media tiga dimensi dalam pembelajaran yaitu media benda asli dan media benda tiruan.

1.      Media Benda Asli

Media benda asli dapat dilakukan dengan widya wisata atau siswa mengamati objek secara langsung di lapangan. Kegiatan belajar ini dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Dalam hal ini siswa dapat diajak ke museum untuk mempelajari benda-benda yang ada di dalam nya. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh antara lain adalah siswa memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna,membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni hidup bersama dan tanggung jawab bersama, menciptakan kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa, mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata. Namun demikian, terdapat pula kelemahan-kelemahannya,seperti sulit dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya dan tanggung jawab ekstra, serta obyek wisata yang dikunjungi jarang memberikan peluang yang tepat dengan tujuan belajar.


2.      Media Benda Tiruan

Media tiruan yaitu benda tiruan dari suatu benda asli yang karena alasan tertentu tidak dapat ditunjukkan aslinya. Misalnya : karena benda terlalu besar, terlalu kecil, rumit, tempat terlalu jauh, dan sebagainnya.

Dengan keterangan diatas dalam model ini dibagi beberapa macam:

Ø  Model Irisan yaitu  model yang menggambarkan bagian-bagian dalam dari struktur objek. Sebagian contoh adalah model irisan kulit manusia, model irisan lapisan-lapisan kulit bumi, model irisan gunung berapi, irisan bagian dalam bumi lapisan tanah, lapisan kayu/pohon, dan sebagainya.

Ø  Model Penampang  (Cuteway Model) yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya. Beberapa contoh model penampang adalah anatomi manusia dan hewan berupa mata, gigi, kepala, otak, tulang belulang, paru-paru, jantung, dan ginjal.

Ø  Model Perbandingan yaitu model yang dibuat betul-betul memperthatikan perbandingan yang sesuai. Model tersebut mempunyai ukuran akurat dan sebanding dengan benda aslinya. Perbandingan antara panjang, lebar, tinggi, atau jarak titik satu dengan titik yang lain selalu sebanding sebagai contoh model perencanaan suatu bangunan/market, maka ukuran perbandingan yang digunakan sesuai. Misalnya : digunakan dalam pembuatan relief, peta. Dalam hal ini peta yang digunakan adalah peta timbul . Peta timbul pada dasarnya peta dasar yang dibentuk dengan tiga dimensi. Dibuat dari tanah liat atau bubur kertas. Penggunaannya sama dengan peta datar yaitu digunakan sebagai alat peraga dalam pelajaran ilmu bumi dan kependudukan.


Ø  Model Susun (Builed-up Model) yaitu model yang menggambarkan suatu objek dimana bagian-bagian dari objek tersebut dapat dilepas dan disusun kembali. Tujuan bagian-bagian tersebut dapat dilepas adalah untuk memperjelas tentang objek tersebut dan bila sudah selesai dapat disusun kembali. misalnya : susunan tubuh manusia yang dapat dipasang dan dilepas.

Ø  Model Kerja (Working Model) yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa.
Beberapa contoh model kerja adalah:
1)      Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.
2)      Peralatan musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin.
3)      Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Pada mock-up hanya nampak bagian yang penting yang perlu diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada siswa, sedang bagian kecil lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat mengganggu perhatian siswa dihilangkan.Contohnya sistem peredaran darah manusia dan penggunaan susunan perangkap tikus.
4)      Diorama adalah sebah pandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian. Contoh: suasana saat proklamasi kemerdekaan dan interior pada gua.

Ø  Model Globe yaitu model penampang bumi yang dilukiskan dalam bentuk benda bulat. Globe adalah alat peraga yang tepat untuk menunjukkan negara-negara di dunia. Globe sangat memantu guru dalam memberikan pemahaman kepada murid tentang pelajaran yang diberikannya. Kelebihan globe sebagai media pembelajaran adalah mampu meragakan keadaan yang sulit diamati siswa, seperti perputaran bumi atau peredaran planet dan letak suatu negara atau wilayah.

Ø  Model Padat (Solid Model) yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera dan bola.


2.4.     Kelebihan dan Kelemahan Media Tiga Dimensi

Menurut Moedjiono (1992)  kelebihan dan kelemahan dari media tiga dimensi yaitu :

Kelebihan media tiga dimensi  :
Ø  Memberikan pengalaman secara langsung.
Ø  Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme.
Ø  Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
Ø  Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kelemahan media tiga dimensi :
Ø  Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah.
Ø  Penyimpannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
Ø  Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya besar.
Ø  Anak tuna netra sulit membandingkannya.
BAB III
PENUTUP
3.1.               Kesimpulan

Media tiga dimensi dalam pembelajaran merupakan alat peraga dimana membantu guru untuk menyampaikan pelajaran terhadap siswa dengan menggunakan benda-benda tiruan dimana alat tersebut dapat diraba dan dilihat secara langsung.
Media tiga dimensi memiliki beberapa karakteristik antara lain Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpannya mudah tetapi membutuhkan perawatan, dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera, menyajikan objek-objek secara diam dan harganya lebih mahal dari kelompok grafis.
Media tiga dimensi dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu media benda asli dan media benda tiruan. Media benda asli dapat diperoleh dengan kegiatan widya wisata sehingga siswa dapat melihat objek secara langsung. Media benda tiruan dapat diwujudkan dalam beberapa macam model seperti Model Irisan, Model Susun, Model Kerja, Model Penampang, Model Perbandingan, Model Globe dan Model Padat.

3.2.    Saran

Media tiga dimensi sangat membantu dalam proses pembelajaran, sehingga sebaiknya sekolah dapat memberikan fasilitas kepada pengajar berupa media pembelajaran tiga dimensi agar siswa lebih mudah dalam memahami suatu objek pembelajaran.



DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arif. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana, dkk. 2007.  Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar