“Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran ”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat kita pahami bahwa media
pembelajaran adalah sesuatu yang dapat dijadikan sarana penghubung untuk
mencapai pesan yang harus dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Dan dengan
media mampu menyampaikan inti dari konsep-konsep materi yang di pelajari. Media
pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya
kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu
mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja
dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini
dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan
berjalan dengan baik.
Perkembangan media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar
guru, alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model,
objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit dan motivasi
belajar sehingga dapat mempertinggi daya serap dan hasil belajar siswa.
Banyak media pembelajaran yang dapat pendidik gunakan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran ini, namun seringkali sekolah terbentur pada kendala
kemampuan dalam pengadaannya. Terutama saat dihadapkan pada harga media yang
harus dibelanjakan tidak dapat terjangkau oleh sekolah. Menghadapi hal ini sekolah
melalui para guru harus memiliki daya kreasi yang tinggi agar dapat menciptakan
sendiri media pembelajaran tersebut.
Salah satu media pembelajaran yang pemakalah maksudkan adalah media tiga
dimensi.Yaitu media yang memiliki tiga sisi depan belakang dan samping. Dengan
demikian media tiga dimensi dapat dilihat dari berbagai arah, maka jelas media
ini akan besar pengaruhnya bagi siswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran
yang telah ditetapkan. Karena itulah pelaksana kegiatan pembelajaran harus mengenal
media pembelajaran secara keseluruhan baik fungsi media, manfaat, klasifikasi
maupun karakteristik media pembelajaran. Oleh karena itu, dalam makalah
saya ini akan dibahas salah satu model yang ada dalam media pembelajaran yaitu
Media Pembelajaran Tiga Dimensi.
1.2. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis
akan membahas masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian media tiga
dimensi dalam pembelajaran ?
2.
Apa saja karakteristik media
tiga dimensi dalam pembelajaran ?
3.
Apa saja macam-macam media pembelajaran tiga dimensi ?
4.
Apa saja kelebihan dan kelemahan media pembelajaran tiga dimensi ?
1.3.
Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran dan diharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang
media pembelajaran.
1.4. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
penulis mempergunakan metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang digunakan
pada penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan
literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
2.
Internet
Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang
berhubungan dengan penulisan ini di internet.
1.5.
Sistematika Penulisan
Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan hasil
makalah dimulai dengan pandahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Kedua, penulis
akan memaparkan data yang diperoleh dan membahasnya satu persatu terutama yang
berkaitan dengan “Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran”. Ketiga, penutup
dalam makalah ini. Pada bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya, dan
memberikan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran
Media tiga dimensi ialah sekelompok
media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Atau
alat peraga yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi sehingga media
tersebut mempunyai volume (berbentuk isi). Sedangkan pemanfaatan media tersebut
tidak perlu menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat. Kelompok media
ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula
berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan
difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau
siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu
berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak
mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda
tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.Media
tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana
dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian
khusus,dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan
sekitar.
Dengan pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa media tiga dimensi merupakan alat peraga dimana membantu guru
untuk menyampaikan pelajaran terhadap siswa dengan menggunakan benda-benda
tiruan dimana alat tersebut dapat diraba dan dilihat secara langsung.
2.2. Karakteristik
Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran
Karakteristik dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra
penglihatan,pendengaran,perabaan percakapan,maupun penciuman atau kesesuainnya
dalam proses belajar, secara umum karakteristik media tiga dimensi adalah
sebagai berikut :
1.
Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa
secara serentak.
2.
Penyajiannya berada dalam kontrol guru.
3.
Cara penyimpannya mudah tetapi membutuhkan perawatan.
4.
Dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu, dan indera.
5.
Menyajikan objek-objek secara diam.
6.
Lebih mahal dari kelompok grafis.
7.
Sesuai untuk mengajarkan ketrampilan tertentu.
8.
Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individu.
9.
Praktis digunakan untuk semua ukuran ruang kelas.
10.
Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.
2.3. Macam-Macam
Media Tiga Dimensi dalam Pembelajaran
Ada dua model media tiga dimensi dalam pembelajaran yaitu media benda asli
dan media benda tiruan.
1. Media Benda Asli
Media benda asli dapat dilakukan dengan widya wisata
atau siswa mengamati objek secara langsung di lapangan. Kegiatan belajar ini dilaksanakan
melalui kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari
seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Dalam hal
ini siswa dapat diajak ke museum untuk mempelajari benda-benda yang ada di
dalam nya. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh antara lain adalah siswa
memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih
bermakna,membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni hidup
bersama dan tanggung jawab bersama, menciptakan kepribadian yang komplit bagi
guru dan siswa, mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia
nyata. Namun demikian, terdapat pula kelemahan-kelemahannya,seperti sulit dalam
pengaturan waktu, memerlukan biaya dan tanggung jawab ekstra, serta obyek
wisata yang dikunjungi jarang memberikan peluang yang tepat dengan tujuan
belajar.
2. Media Benda Tiruan
Media tiruan yaitu benda tiruan dari
suatu benda asli yang karena alasan tertentu tidak dapat ditunjukkan aslinya.
Misalnya : karena benda terlalu besar, terlalu kecil, rumit, tempat terlalu
jauh, dan sebagainnya.
Dengan keterangan diatas dalam model
ini dibagi beberapa macam:
Ø Model Irisan yaitu model yang
menggambarkan bagian-bagian dalam dari struktur objek. Sebagian contoh adalah
model irisan kulit manusia, model irisan lapisan-lapisan kulit bumi, model
irisan gunung berapi, irisan bagian dalam bumi lapisan tanah, lapisan
kayu/pohon, dan sebagainya.
Ø Model Penampang
(Cuteway Model) yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu
tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian
dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi
untuk mengganti objek sesungguhnya. Beberapa contoh model penampang adalah anatomi
manusia dan hewan berupa mata, gigi, kepala, otak, tulang belulang, paru-paru,
jantung, dan ginjal.
Ø Model Perbandingan yaitu model yang dibuat betul-betul
memperthatikan perbandingan yang sesuai. Model tersebut mempunyai ukuran akurat
dan sebanding dengan benda aslinya. Perbandingan antara panjang, lebar, tinggi,
atau jarak titik satu dengan titik yang lain selalu sebanding sebagai contoh
model perencanaan suatu bangunan/market, maka ukuran perbandingan yang
digunakan sesuai. Misalnya : digunakan dalam pembuatan relief, peta. Dalam hal
ini peta yang digunakan adalah peta timbul . Peta timbul pada dasarnya peta
dasar yang dibentuk dengan tiga dimensi. Dibuat dari tanah liat atau bubur
kertas. Penggunaannya sama dengan peta datar yaitu digunakan sebagai alat
peraga dalam pelajaran ilmu bumi dan kependudukan.
Ø Model Susun (Builed-up Model) yaitu model
yang menggambarkan suatu objek dimana bagian-bagian dari objek tersebut dapat
dilepas dan disusun kembali. Tujuan bagian-bagian tersebut dapat dilepas adalah
untuk memperjelas tentang objek tersebut dan bila sudah selesai dapat disusun
kembali. misalnya : susunan tubuh manusia yang dapat dipasang dan dilepas.
Ø Model Kerja (Working Model) yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian
luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada
siswa.
Beberapa contoh model kerja adalah:
Beberapa contoh model kerja adalah:
1)
Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.
2)
Peralatan musik: biola, seruling, terompet, piano,
tamburin.
3)
Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok
dan suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Pada mock-up hanya nampak bagian
yang penting yang perlu diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada
siswa, sedang bagian kecil lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat
mengganggu perhatian siswa dihilangkan.Contohnya sistem peredaran darah manusia
dan penggunaan susunan perangkap tikus.
4)
Diorama adalah sebah pandangan tiga dimensi mini
bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri
atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar
belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian. Contoh: suasana saat
proklamasi kemerdekaan dan interior pada gua.
Ø Model Globe yaitu model penampang bumi yang
dilukiskan dalam bentuk benda bulat. Globe adalah alat peraga yang tepat untuk
menunjukkan negara-negara di dunia. Globe sangat memantu guru dalam memberikan
pemahaman kepada murid tentang pelajaran yang diberikannya. Kelebihan globe
sebagai media pembelajaran adalah mampu meragakan keadaan yang sulit diamati
siswa, seperti perputaran bumi atau peredaran planet dan letak suatu negara
atau wilayah.
Ø Model Padat (Solid Model) yaitu
memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang
bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna
dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera dan bola.
2.4. Kelebihan
dan Kelemahan Media Tiga Dimensi
Menurut
Moedjiono (1992) kelebihan dan kelemahan dari media tiga dimensi yaitu :
Kelebihan
media tiga dimensi :
Ø Memberikan
pengalaman secara langsung.
Ø Penyajian
secara konkrit dan menghindari verbalisme.
Ø Dapat
memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
Ø Dapat
menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kelemahan
media tiga dimensi :
Ø Tidak dapat
menjangkau sasaran dalam jumlah.
Ø Penyimpannya
memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
Ø Untuk
membuat alat peraga ini membutuhkan biaya besar.
Ø Anak tuna
netra sulit membandingkannya.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Media tiga dimensi dalam
pembelajaran merupakan alat peraga dimana membantu guru untuk menyampaikan
pelajaran terhadap siswa dengan menggunakan benda-benda tiruan dimana alat
tersebut dapat diraba dan dilihat secara langsung.
Media tiga dimensi memiliki beberapa
karakteristik antara lain Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa
secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpannya
mudah tetapi membutuhkan perawatan, dapat mengatasi keterbatasan ruamg,waktu,
dan indera, menyajikan objek-objek secara diam dan harganya lebih mahal dari
kelompok grafis.
Media tiga dimensi dapat
dikategorikan menjadi 2 macam yaitu media benda asli dan media benda tiruan.
Media benda asli dapat diperoleh dengan kegiatan widya wisata sehingga siswa
dapat melihat objek secara langsung. Media benda tiruan dapat diwujudkan dalam
beberapa macam model seperti Model Irisan, Model Susun, Model Kerja, Model
Penampang, Model Perbandingan, Model Globe dan Model Padat.
3.2. Saran
Media tiga dimensi sangat membantu dalam proses
pembelajaran, sehingga sebaiknya sekolah dapat memberikan fasilitas kepada
pengajar berupa media pembelajaran tiga dimensi agar siswa lebih mudah dalam
memahami suatu objek pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar.
2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arif.
1996. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana,
Nana, dkk. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar