Selasa, 30 Oktober 2018

Metode Pembelajaran Group Investigation


MAKALAH
Metode Pembelajaran Group Investigation


   BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan guru dituntut untuk terus selalu berinovasi dalam kegiatan pembelajaran baik itu dalam hal menerapkan beberapa metode belajar agar tidak menimbulkan kebosanan pada diri siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu, tujuan utama dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran ini agar dapat mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri secara efektif dan efisien.

            Dengan demikian, agar seorang guru dapat dikatakan berhasil maka guru harus terus mengembangkan dan mengaplikasikan beberapa macam metode pembelajaran. Tapi sebelumnya seorang guru juga harus pandai mengatur untuk mengaplikasikan metode pembelajaran itu sendiri dimana dan kapan salah satu metode dapat diterapkan yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
           
Dalam makalah ini, pemakalah akan memaparkan salah satu metode pembelajaran kooperative yaitu Metode Group Investigation yang akan diuraikan secara jelas dan terperinci. Sehingga kelak dapat menjadi acuan untuk menerapkan metode ini di kemudian hari.

1.2.     Rumusan Masalah

Pada makalah ini penulis akan membahas masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian model pembelajaran grup investigasi  ?
2.      Bagaimana prinsip penggunaan model pembelajaran grup investigasi ?
3.      Apa tujuan model pembelajaran grup investigasi ?
4.      Bagaimana Langkah-langkah model pembelajaran Grup Investigasi ?
5.      Bagaimana tahap-tahap model pembelajaran Grup Investigasi ?
6.      Bagaimana kerangka pembelajaran grup investigasi ?
7. Bagaimana ciri-ciri model pembelajaran Grup Investigasi ?
8. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Grup Investigasi ?

1.3.     Tujuan

Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.

1.4.  Metode Penulisan

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis mempergunakan metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang digunakan pada penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
2.      Internet
Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang berhubungan dengan penulisan ini di internet.

1.5.     Sistematika Penulisan

Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan hasil makalah dimulai dengan pandahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Kedua, penulis akan memaparkan data yang diperoleh dan membahasnya satu persatu terutama yang berkaitan dengan Metode Group Investigation. Ketiga, penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya, dan memberikan saran.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.     Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation

Height menyatakan to investigation berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil.

Group Investigation merupakan  salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif  yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia.

Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan model  group investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keberagaman peserta didik (Budimansyah, 2007: 7). 

Group investigation adalah kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar secara individual.

Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21) mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus.


2.2.     Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation

Asumsi yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan model pembelajaran Kooperatif tipe group invetigation, yaitu:
1.      Untuk meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat ditempuh melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan pengembangan alat bantu yang secara eksplisit mendukung kreativitas.
2.      Komponen emosional lebih penting daripada intelektual, yang tak rasional lebih penting daripada yang irasioanl, dan untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan harus lebih dahulu memahami komponen emosional dan irrasional.


2.3.     Tujuan Model Pembelajaran Group Investigation

Metode Grup Investigation paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling terkait:
1)     Group Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membentu mencapai tujuan. 
2)     Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan melaui investigasi.
3)     Group Investigasi melatih siswa untuk bekaerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan model pembelajaran GI dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerjas secara kooperatif.


2.4.     Langkah-Langkah Model Pembelajaran Group Investigation

Langkah-langkah penerapan metode Group Investigation dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Seleksi topik
Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
2. Merencanakan kerjasama
Para siswa bersama guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah (1) diatas.
3. Implementasi
Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah (2). pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Analisis dan sintesis
Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah (3) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
6. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

2.5.     Tahap-Tahap Model Pembelajaran Group Investigation

`    Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran di atas tentunya harus berdasarkan prinsip pengelolaan atau reaksi dari metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation. Dimana di dalam kelas yang menerapakan model GI, pengajar lebih berperan sebagai konselor, konsultan, dan pemberi kritik yang bersahabat.
Dalam kerangka ini pengajar seyogyanya membimbing dan mengarahkan kelompok menjadi tiga tahap:
     
1.      Tahap Pemecahan Masalah
Tahap pemecahan masalah berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, apa yang menjadi hakikat masalah, dan apa yang menjadi fokus masalah.
2.      Tahap Pengelolaan Kelas
Tahap pengelolaan kelas berkenaan dengan proses menjawab pertanyaan, informasi apa yang saja yang diperlukan, bagaimana mengorganisasikan kelompok untuk memperoleh informasi itu.
3.      Tahap Pemaknaan Perseorangan
Tahap pemaknaan perseorangan berkenaan dengan proses pengkajian bagaimana kelompok menghayati kesimpulan yang dibuatnya, dan apa yeng membedakan seseorang sebagai hasil dari mengikuti proses tersebut (Thelen dalam Winataputra, 2001: 37)


2.6.    Kerangka Model Pembelajaran Group Investigation

Dari kerangka operasional pembelajaran Group Investigation yang ditulis oleh Joise & Weil ini dapat kita ketahui bahwa kerangka operasional model pembelajaran Group Investigation adalah sebagai berikut:
1.      Siswa dihadapkan dengan situasi bermasalah
2.      Siswa melakukan eksplorasi sebagai respon terhadap situasi yang problematis.
3.      Siswa merumuskan tugas-tugas belajar atau learning taks dan mengorganisasikan untuk membangun suatu proses penelitian.
4.      Siswa melakukan kegiatan belajar individual dan kelompok.
5.      Siswa menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan dalam proses penelitian kelompok.
6.      Siswa melakukan proses pengulangan kegiatan atau Recycle Activities.


2.7.    Ciri-Ciri Model Group Investigation

Model pembelajaran Group Investigation merupakan model yang sulit diterapkan dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini mempunyai cirri-ciri, yakni sebagai berikut:
1.      Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
2.      Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, setiap siswa dalam kelompok memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok.
3.      Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari.
4.      Semua siswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut.
5.      Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
6.      Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation suasana belajar terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat membangkitkan semangat siswa untuk memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman lainnya dalam membahas materi pembelajaran.


2.8.    Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Group Investigation

Ø  Kelebihan Pembelajaran Group Investigation
Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa kelebihan dari pembelajaran GI, yaitu sebagai berikut:
1.)    Secara Pribadi dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas.
2.)     Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif.
3.)     Rasa percaya diri dapat lebih meningkat.
4.)     Dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah.
5.)     Meningkatkan belajar bekerja sama.
6.)     Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru.
7.)     Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.
8.)     Belajar menghargai pendapat orang lain.
9.)     Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan

Ø  Kekurangan Pembelajaran Group Investigation

1.)  Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan.
2.)  Sulitnya memberikan penilaian secara personal.
3.)   Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran GI, meodel pembelajran GI cocok untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman yang dialami sendiri.
4.)  Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.


BAB III
PENUTUP
3.1.     Kesimpulan
       Model pembelajaran kooperatif GI merupakan metode pembelajaran dengan siswa belajar secara kelompok, kelompok belajar terbentuk berdasarkan topik yang dipilih siswa. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Dalam pembelajaran koo[eratif GI siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 2-6 orang siswa yang heterogen. Kelompok memilih topik untuk diselidiki dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topic yang dipilih, selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporan di depan kelas.
Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan (Trianto, 2012). Model ini dikembangkan pertama kali oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv. Berbeda dengan STAD dan jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik topic yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka. Pembelajaran ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang lebih berpusat pada guru. Pendekatan ini juga memerlukan mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik.

3.2.     Saran
Model Pembelajaran Group Investigation ini cukup relevan jika diterapkan dalam kurikulum 2013, karena model pembelajaran ini menuntut siswa untuk selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari sendiri cara penyelesaiannya. Dengan demikian mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan keterampilan pengetahuannya, sehingga pengetahuan dan pengalaman belajar mereka akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama.

DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana dan Wari Suwariyah. 1991. Model-model Mengajar CBSA. Bandung : CV Sinar Baru.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Siti Maesaroh. 2005.  Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Udin S. Winaputra. 2001.  Model Pembelajaran Inovatif.  Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin. 2001. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan  Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar