Senin, 29 Oktober 2018

Dampak Negatif dalam Pembangunan Tol Trans Jawa


MAKALAH
“Dampak Negatif dalam Pembangunan
Tol Trans Jawa”


   BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang Masalah
Jalan Tol diartikan sebagai suatu jalan alternatif bebas hambatan, yang berbayar sesuai dengan tarifnya, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain.
Analisis mengenai dampak lingkungan , yang sering disingkat dengan AMDAL , lahir dengan diundangkannya undang-undang tntang lingkungan hidup di Amerika Serikat pada tahu 1969. National Environmental Policy Act (NEPA) 1969 merupakan suatu reaksi terhadap kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah industri dan transpor,rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka, serta menurunya nilai estetika alam.
Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal dapat dikatakan dan merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan, pemantauan lingkungan, pengelolaan proyek, pengambilan keputusan, dokumen yang penting dan lain sebagainya.
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila telah dapat disusun rencana pengelolaan lingkungan apabila telah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat proyek-proyek pembangunan yang akan dibangun seperti pembangunan jalan tol.
Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan dapat berbeda dengan kenyataan dampak yang terjadi setelah proyek berjalan, sehingga program lingkungan sudah tidak sesuai atau mungkin tak mampu menghindarkan dari rusak lingkungan. Maka, pada makalah ini akan membahas mengenai dampak negatif yang akan muncul akibat adanya suatu kegiatan pembangunan jalan tol.




1.2.     Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis akan membahas masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana studi kasus Pembangunan Tol Trans Jawa?
2.      Apa saja komponen kegiatan dalam Pembangunan Tol Trans Jawa?
3.      Apa saja dampak negatif yang timbul dari Pembangunan Tol Trans Jawa?

1.3.     Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi pembangunan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh pembangunan.

1.4.  Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis mempergunakan metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang digunakan pada penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
2.      Internet
Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang berhubungan dengan penulisan ini di internet.

1.5.     Sistematika Penulisan
Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan hasil makalah dimulai dengan pandahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Kedua, penulis akan memaparkan data yang diperoleh dan membahasnya satu persatu terutama yang berkaitan dengan “Dampak Negatif dalam Pembangunan Tol Trans Jawa”. Ketiga, penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya, dan memberikan saran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Studi Kasus Pembangunan Tol Trans Jawa
Pembangunan jalan tol Trans Jawa, selain akan memboroskan penggunaan BBM untuk kendaraan pribadi, akan menimbulkan bencana yang lebih besar lagi berupa kerusakan lingkungan, mengganggu swasembada pangan, dan proses pemiskinan yang massif. Ambil contoh jalan tol Semarang-Solo dan Ngawi-Solo. Kedua jalan tol itu akan melintasi daerah pertanian yang subur, yang selama ini menjadi salah satu Amdalan penghasil padi di daerah masing-masing. Jalan tol Semarang-Solo akan menghancurkan beberapa situs dan menggusur tiga pabrik. Sedangkan tol Solo-Ngawi akan menggusur lahan pertanian dan beberapa sekolah dasar. Bila tanah-tanah yang subur itu digilas untuk jalan tol, demikian pula pabrik yang menampung ribuan tenaga kerja itu digusur untuk jalan tol, jelas itu akan mengurangi jumlah produksi padi di Jawa Tengah dan Jawa Timur serta akan melahirkan angka pengangguran dan kemiskinan baru.
Pembangunan jalan tol Trans Jawa ini memang suatu ironi besar, karena Jawa memiliki jaringan rel kereta api yang bagus dan belum dimanfaatkan secara optimal, hanya berfungsi pada malam hari dan pada siang hari lebih banyak kosongnya. Bila kebutuhan pemerintah adalah memperlancar lalu lintas, termasuk lalu lintas barang, tidak perlu membangun jalan tol Trans Jawa, tapi cukup mengoptimalkan penggunaan jaringan rel kereta api yang sudah ada saja. Optimalisasi jaringan rel di Jawa itu dapat meningkatkan produktivitas PT Kereta Api, mengerem penggunaan BBM dalam sektor transportasi, tidak merusak lingkungan, tidak menciptakan proses pemiskinan baru di masyarakat, serta tidak memerlukan investasi yang besar. Pemerintah tinggal berinvestasi untuk perbaikan jaringan rel yang rusak serta menambah gerbang dan lokomotif baru. Ini bila kepentingan membangun tol Trans Jawa itu adalah untuk memperlancar lalu lintas orang maupun barang.
Tapi bila kepentingannya adalah bisnis jalan tol, pembangunan tol Trans Jawa merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan karena sangat menguntungkan. Pangsa pasarnya sudah jelas, kendaraan pribadi dan angkutan barang. Tapi janganlah memakai kedok kepentingan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan besar tersebut. Sebab, yang terjadi sesungguhnya adalah masyarakat akan dirugikan oleh adanya pembangunan jalan tol Trans Jawa tersebut.

2.2.     Komponen Kegiatan dalam Pembangunan Tol Trans Jawa
Komponen kegiatan dalam pembangunan Tol Trans Jawa dapat dikategorikan sebagai berikut :
a.      Kegiatan Pra Konstruksi
Kegaiatan pra konstruksi meliputi kegiatan :
1)      pembebasan lahan yang dapat berupa lahan  pertanian maupun karangan sebagai tempat tinggal.
2)      Perizinan
3)      pemindahan pemukiman penduduk.
4)      Pendataan dan pengukuran wilayah jalan Tol
5)      Survey lapangan pembuatan jalan Tol
b.      Kegiatan Konstruksi
Kegiatan konstruksi meliputi :
1)      Pembukaan lahan
2)      Pengurukan tanah
3)      Pembangunan gorong-gorong
4)      Pembetonan
5)      Pelapisan aspal
6)      Pembuatan loket tol dan marka jalan
c.       Kegiatan Operasi
Kegiatan operasi meliputi kegiatan lalu lintas.
d.      Kegiatan Pasca Operasi
Kegiatan pasca operasi berupa perawatan secara berkala dan perbaikan jalan tol apabila terdapat kerusakan pada saat operasi.



2.3.     Dampak Pembangunan Tol Trans Jawa dalam Berbagai Komponen
            Pembangunan Tol Trans Jawa Ruas Pejagan-Pemalang ini menimbulkan berbagai dampak yang dapat digambarkan sebagai berikut :
a.      Dampak terhadap Kondisi Biologi
1)      Pra Konstruksi
Dampaknya bagi hewan kecil disekitar dengan adanya kegiatan pendataan dan pengukuran center line jalan tol, pematokan ROW maka akan mengganggu kehidupan fauna tersebut, bisa membuat hewan-hewan tersebut gelisah dengan kegiatan yang dilakukan.
2)      Konstruksi
Pada tahap konstruksi ini, banyak sekali kegiatan yang akan dilakukan yang menggangu habitat flora dan fauna. Pada tahap ini akan menghasilkan debu dan asap yang dapat menggangu flora dan fauna disekitar. Akan dihasilkan bahan buang seperti gas CO, gas SO, dan lain-lain.
Pada tahap mobilisasi alat-alat berat dan tenaga kerja yang sangat banyak, maka akan menggangu habitat fauna disekitar wilayah konstruksi, hewan akan menjadi resah karena tidak terbiasa dengan tenaga kerja yang ada. dari pembuatan jalan tol yaitu contohnya perkerasan jalan serta penggunaan lahan, dampak yang terjadi terhadap lingkungan biologi adalah hilangnya vegetasi penutup tanah sehingga terjadi penurunan jumlah dan keanekaragaman serta hilangnya lapisan humus. Selain itu pengerasan jalan akan menyebabkan hilangnya habitat beberapa jenis fauna kecil.
3)      Operasi
Pada tahap ini jalan tol telah selesai dibuat dan telah dipakai, jalan tol akan menyebabkan terjadinya arus kendaraan yang sangat banyak, sehingga akan timbul pengotoran oleh gas buang kendaraan dan menyebabkan timbulnya pencemaran udara yang dapat merugikan flora dan fauna.



b.      Dampak terhadap Kondisi Fisik Kimia
1)      Konstruksi
Pada tahap ini dampak akan terlihat pada kualitas udara yang menurun karena akan banyak debu dan emisi kendaran saat banyak mobilisasi mobil konstruksi bekerja. Kemudian akan ada kebisingan dari suara konstruksi. Selain itu akan menimbulkan kerusakan infrakstruktur jalan di sekitar wilayah pembangunan karena adanya pengangkutan berbagai bahan material untuk pembangunan.
2)      Operasi
Pada saat jalan tol sudah selesai akan ada dampak pada kualitas udara akibat adanya emisi  dan debu dari alat-alat transportasi yang melintas.

c.       Dampak terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
1)      Pra Konstruksi
Pada perencanaan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol dapat menimbulkan konflik kepentingan antar instansi dan masyarakat tertentu, adanya kasus tuntutan ganti rugi masyarakat yang kehilangan lahan. Munculnya persepsi-persepsi tertentu dimasyarakat terutama persepsi negatif karena adanya kecemburuan serta kecurigaan.
Pada tahap survai lapangan pembangunan jalan tol, masyarakat yang turut membentu dalam survey dapat memperoleh kesempatan kerja, selain itu muncul juga persepsi-persepsi tertentu dimasyarakat. Pada tahap perencanaan pembebasan lahan dan survey lapangan telah menimbulkan keresahan pada masyarakat.
Namun dampak lain yang ditimbulkan juga dirasakan pada masyarakat yang lahan pertaniannya di gunakan. Sehingga, mereka kehilangan mata pencaharian untuk sementara waktu.
2)      Konstruksi
Pada tahap ini terbukanya lowongan pekerjaan dalam jumlah yang cukup banyak walaupun hanya pada waktu yang singkat. Hal itu membuat perekonomian lokal membaik contohnya seperti adanya warga sekitar yang membuka usaha warung makan dan lain-lain. Namun ada pula kecemburuan sosial yang mungkin ditimbulkan antara pekerja dari instansi yang berasal dari luar wilayah dan pekerja dari masyarakat sekitar.
3)      Operasi
Dalam pelaksanaan operasionalnya, jalan tol akan membutuhkan tenaga kerja yang bertugas menjaga kelancaran, keamanan dan administrasi pendapatan tol. Untuk menjaga kelancaran dan keamanan dipasang rambu-rambu petunjuk dan peringatan, adanya patroli yang mobile selama 24 jam, mobil derek dan ambulan.
Selain itu dengan adanya jalan tol akan meningkatkan mobilitas penduduk, peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar.
Persepsi di masyarakat juga akan muncul yang dapat berupa persepsi positif dikarenakan semakin mudahnya mobilitas. Selain itu juga ada persepsi negatif dimana dapat timbul akibat kerawanan lalulintas dan kecemburuan sosial bagi yang tidak dapat menikmati manfaatnya.

d.      Dampak terhadap Kondisi Kesehatan Masyarakat
1)      Konstruksi
Pada tahap konstruksi jalan tol terdapat beberapa dampak yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada aspek kesehatan masyarakat. Dampak yang mungkin terjadi di bidang kesehatan adalah penularan penyakit dari pekerja pendatang yang tidak sehat atau carrier (pembawa bibit penyakit), serta permasalahan sanitasi lingkungan akibat bertambahnya jumlah penduduk dan limbah yang dihasilkan.
2)      Operasi
Pada tahap jalan tol telah dioperasikan dampak kesehatan masyarakat yang mungkin timbul antara lain, peningkatan penyakit gangguan pernapasan, penyakit infeksi, peningkatan stress masyarakat sekitar, serta peningkatan kecelakaan lalu lintas. Dampak kesehatan akan timbul akibat peningkatan jumlah debu, kecelakaan kerja, dan kecelakaan di jalan. Hal ini akan mengakibatkan penurunan produktivitas masyarakat sekitar. Berbagai dampak kesehatan yang diprakirakan terjadi adalah peningkatan kecelakaan di jalan, namun operasional kendaraan juga dapat memudahkan pencapaian ke fasilitas kesehatan.
3)      Pasca Operasi
Pada tahap ini terjadi pencemaran udara dan peningkatan kebisingan yang diakibatkan oleh lalulintas yang melewati jalan tol, yaitu peningkatan kadar SO2, CO, NOx dan partikulat (debu). Pencemaran yang paling menonjol disebabkan oleh partikulat (debu), HC (hidro karbon) dan peningkatan kebisingan ekuivalen (Leq). Sehingga dapat berpengaruh pada gangguan pernapasan, penyakit infeksi dan ketidaknyamanan karena kebisingan.




BAB III
PENUTUP
3.1.               Kesimpulan

Komponen-komponen pembuatan dalam pembuatan jalan tol ialah fisik kimia, biologi, sosial ekonomi, dan kesehatan masyarakat.
Dampak pentingnya terdiri dari aspek biologi yang meliputi menggangu habitat flora dan fauna pencemaran udara yang dapat merugikan flora dan fauna, aspek kimia yang meliputi debu dan emisi kendaraan (kualitas udara) dan kebisingan lalu lintas, aspek sosial ekonomi yang meliputi persepsi negatif masyarakat dan perekonomian masyarakat yang terhambat, dan aspek kesehatan masyarakat meliputi penularan penyakit dan kejadian kecelakaan lalu lintas meningkat. Isu utama dari pembangunan jalan tol ini yaitu penurunan kualitas udara, perubahan lingkungan fisik kimia dan peningkatan kejadian penyakit.

3.2.    Saran

Sebaiknya pembangunan jalan tol yang akan dibuat sebisa mungkin menimbulkan dampak yang seminimalkan mungkin bagi masyarakat seperti menghindari salah persepsi dari masyarakat dan tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan. Selain itu juga harus ada integrasi yang jelas antar tingkatan pemerintahan yang ada dan tiap elemen yang terlibat dalam pembangunan tersebut agar tidak ada permasalahan yang timbul.


DAFTAR PUSTAKA

Hari Adi, Priyo. 2002. Dampak pengembangan sarana jalan raya. Pdf
Mustaqim. 2012. “Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan”. http://azthynjcs.blogspot.co.id/2012/08/dampak-pembangungan-terhadap-lingkungan_5423.html, diakses tanggal 13 Desember 2016.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar