MAKALAH
“Dampak Negatif dalam Pembangunan
Tol Trans Jawa”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Jalan Tol diartikan sebagai suatu jalan alternatif bebas hambatan, yang
berbayar sesuai dengan tarifnya, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun
untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain.
Analisis mengenai dampak lingkungan , yang sering disingkat dengan AMDAL ,
lahir dengan diundangkannya undang-undang tntang lingkungan hidup di Amerika
Serikat pada tahu 1969. National Environmental Policy Act (NEPA) 1969 merupakan
suatu reaksi terhadap kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin
meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah
industri dan transpor,rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka, serta
menurunya nilai estetika alam.
Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian
dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal dapat
dikatakan dan merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan, pemantauan
lingkungan, pengelolaan proyek, pengambilan keputusan, dokumen yang penting dan
lain sebagainya.
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila telah dapat
disusun rencana pengelolaan lingkungan apabila telah diketahui dampak
lingkungan yang akan terjadi akibat proyek-proyek pembangunan yang akan dibangun
seperti pembangunan jalan tol.
Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan dapat
berbeda dengan kenyataan dampak yang terjadi setelah proyek berjalan, sehingga
program lingkungan sudah tidak sesuai atau mungkin tak mampu menghindarkan dari
rusak lingkungan. Maka, pada makalah ini akan membahas mengenai dampak negatif
yang akan muncul akibat adanya suatu kegiatan pembangunan jalan tol.
1.2. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis akan membahas masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana studi kasus
Pembangunan Tol Trans Jawa?
2.
Apa saja komponen kegiatan
dalam Pembangunan Tol Trans Jawa?
3.
Apa saja dampak negatif yang
timbul dari Pembangunan Tol Trans Jawa?
1.3.
Tujuan
Penulisan
makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi pembangunan dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan tentang pengaruh pembangunan.
1.4. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
penulis mempergunakan metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang digunakan
pada penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan
literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
2.
Internet
Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang
berhubungan dengan penulisan ini di internet.
1.5.
Sistematika Penulisan
Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan hasil
makalah dimulai dengan pandahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Kedua, penulis
akan memaparkan data yang diperoleh dan membahasnya satu persatu terutama yang
berkaitan dengan “Dampak Negatif dalam Pembangunan Tol Trans Jawa”. Ketiga, penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini
penulis menyimpulkan uraian sebelumnya, dan memberikan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Studi Kasus Pembangunan Tol Trans Jawa
Pembangunan jalan tol Trans Jawa, selain akan memboroskan penggunaan BBM untuk kendaraan pribadi, akan
menimbulkan bencana yang lebih besar lagi berupa kerusakan lingkungan,
mengganggu swasembada pangan, dan proses pemiskinan yang massif. Ambil contoh
jalan tol Semarang-Solo dan Ngawi-Solo. Kedua jalan tol itu akan melintasi
daerah pertanian yang subur, yang selama ini menjadi salah satu Amdalan
penghasil padi di daerah masing-masing. Jalan tol Semarang-Solo akan
menghancurkan beberapa situs dan menggusur tiga pabrik. Sedangkan tol
Solo-Ngawi akan menggusur lahan pertanian dan beberapa sekolah dasar. Bila
tanah-tanah yang subur itu digilas untuk jalan tol, demikian pula pabrik yang
menampung ribuan tenaga kerja itu digusur untuk jalan tol, jelas itu akan
mengurangi jumlah produksi padi di Jawa Tengah dan Jawa Timur serta akan
melahirkan angka pengangguran dan kemiskinan baru.
Pembangunan jalan tol Trans
Jawa ini memang suatu ironi besar, karena Jawa memiliki jaringan rel kereta api
yang bagus dan belum dimanfaatkan secara optimal, hanya berfungsi pada malam
hari dan pada siang hari lebih banyak kosongnya. Bila kebutuhan pemerintah
adalah memperlancar lalu lintas, termasuk lalu lintas barang, tidak perlu
membangun jalan tol Trans Jawa, tapi cukup mengoptimalkan penggunaan jaringan
rel kereta api yang sudah ada saja. Optimalisasi jaringan rel di Jawa itu dapat
meningkatkan produktivitas PT Kereta Api, mengerem penggunaan BBM dalam sektor
transportasi, tidak merusak lingkungan, tidak menciptakan proses pemiskinan
baru di masyarakat, serta tidak memerlukan
investasi yang besar. Pemerintah tinggal berinvestasi untuk perbaikan jaringan
rel yang rusak serta menambah gerbang dan lokomotif baru. Ini bila kepentingan
membangun tol Trans Jawa itu adalah untuk memperlancar lalu lintas orang maupun
barang.
Tapi bila kepentingannya
adalah bisnis jalan tol, pembangunan tol Trans Jawa merupakan suatu keharusan
untuk dilaksanakan karena sangat menguntungkan. Pangsa pasarnya sudah jelas,
kendaraan pribadi dan angkutan barang. Tapi janganlah memakai kedok kepentingan
masyarakat untuk mendapatkan keuntungan besar tersebut. Sebab, yang terjadi
sesungguhnya adalah masyarakat akan dirugikan oleh adanya pembangunan jalan tol
Trans Jawa tersebut.
2.2. Komponen Kegiatan
dalam Pembangunan Tol Trans Jawa
Komponen kegiatan dalam pembangunan
Tol Trans Jawa dapat dikategorikan sebagai berikut :
a.
Kegiatan Pra Konstruksi
Kegaiatan pra konstruksi
meliputi kegiatan :
1)
pembebasan
lahan yang dapat berupa lahan pertanian
maupun karangan sebagai tempat tinggal.
2)
Perizinan
3)
pemindahan
pemukiman penduduk.
4)
Pendataan
dan pengukuran wilayah jalan Tol
5)
Survey
lapangan pembuatan jalan Tol
b.
Kegiatan Konstruksi
Kegiatan konstruksi meliputi :
1)
Pembukaan
lahan
2)
Pengurukan
tanah
3)
Pembangunan
gorong-gorong
4)
Pembetonan
5)
Pelapisan
aspal
6)
Pembuatan
loket tol dan marka jalan
c.
Kegiatan Operasi
Kegiatan operasi meliputi
kegiatan lalu lintas.
d.
Kegiatan Pasca Operasi
Kegiatan pasca operasi berupa perawatan secara berkala dan perbaikan jalan
tol apabila terdapat kerusakan pada saat operasi.
2.3. Dampak
Pembangunan Tol Trans Jawa dalam Berbagai Komponen
Pembangunan Tol Trans Jawa Ruas Pejagan-Pemalang ini menimbulkan berbagai dampak
yang dapat digambarkan sebagai berikut :
a.
Dampak
terhadap Kondisi Biologi
1)
Pra Konstruksi
Dampaknya bagi hewan kecil
disekitar dengan adanya kegiatan pendataan dan pengukuran center line jalan
tol, pematokan ROW maka akan mengganggu kehidupan fauna tersebut, bisa membuat
hewan-hewan tersebut gelisah dengan kegiatan yang dilakukan.
2)
Konstruksi
Pada tahap konstruksi ini, banyak sekali kegiatan yang akan dilakukan yang
menggangu habitat flora dan fauna. Pada tahap ini akan menghasilkan
debu dan asap yang dapat menggangu flora dan fauna disekitar. Akan dihasilkan
bahan buang seperti gas CO, gas SO, dan lain-lain.
Pada tahap mobilisasi alat-alat berat dan tenaga kerja yang sangat banyak,
maka akan menggangu habitat fauna disekitar wilayah konstruksi, hewan akan
menjadi resah karena tidak terbiasa dengan tenaga kerja yang ada. dari
pembuatan jalan tol yaitu contohnya perkerasan jalan serta penggunaan lahan,
dampak yang terjadi terhadap lingkungan biologi adalah hilangnya vegetasi penutup
tanah sehingga terjadi penurunan jumlah dan keanekaragaman serta hilangnya
lapisan humus. Selain itu pengerasan jalan akan menyebabkan hilangnya habitat
beberapa jenis fauna kecil.
3)
Operasi
Pada tahap ini jalan tol telah selesai dibuat dan telah dipakai, jalan tol
akan menyebabkan terjadinya arus kendaraan yang sangat banyak, sehingga akan
timbul pengotoran oleh gas buang kendaraan dan menyebabkan timbulnya pencemaran
udara yang dapat merugikan flora dan fauna.
b.
Dampak
terhadap Kondisi Fisik Kimia
1)
Konstruksi
Pada tahap ini dampak akan
terlihat pada kualitas udara yang menurun karena akan banyak debu dan emisi
kendaran saat banyak mobilisasi mobil konstruksi bekerja. Kemudian akan ada
kebisingan dari suara konstruksi. Selain itu akan menimbulkan kerusakan
infrakstruktur jalan di sekitar wilayah pembangunan karena adanya pengangkutan
berbagai bahan material untuk pembangunan.
2)
Operasi
Pada saat jalan tol sudah
selesai akan ada dampak pada kualitas udara akibat adanya emisi dan debu dari alat-alat transportasi yang
melintas.
c.
Dampak
terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
1)
Pra
Konstruksi
Pada perencanaan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol dapat
menimbulkan konflik kepentingan antar instansi dan masyarakat tertentu, adanya
kasus tuntutan ganti rugi masyarakat yang kehilangan lahan. Munculnya
persepsi-persepsi tertentu dimasyarakat terutama persepsi negatif karena adanya
kecemburuan serta kecurigaan.
Pada tahap survai lapangan pembangunan jalan tol, masyarakat yang turut
membentu dalam survey dapat memperoleh kesempatan kerja, selain itu muncul juga
persepsi-persepsi tertentu dimasyarakat. Pada tahap perencanaan pembebasan
lahan dan survey lapangan telah menimbulkan keresahan pada masyarakat.
Namun dampak lain yang
ditimbulkan juga dirasakan pada masyarakat yang lahan pertaniannya di gunakan.
Sehingga, mereka kehilangan mata pencaharian untuk sementara waktu.
2)
Konstruksi
Pada tahap ini terbukanya
lowongan pekerjaan dalam jumlah yang cukup banyak walaupun hanya pada waktu
yang singkat. Hal itu membuat perekonomian lokal membaik contohnya seperti
adanya warga sekitar yang membuka usaha warung makan dan lain-lain. Namun ada pula kecemburuan sosial yang mungkin ditimbulkan antara pekerja dari instansi
yang berasal dari luar wilayah dan pekerja dari masyarakat sekitar.
3)
Operasi
Dalam pelaksanaan operasionalnya, jalan tol akan membutuhkan tenaga kerja
yang bertugas menjaga kelancaran, keamanan dan administrasi pendapatan tol.
Untuk menjaga kelancaran dan keamanan dipasang rambu-rambu petunjuk dan
peringatan, adanya patroli yang mobile selama 24 jam, mobil derek dan ambulan.
Selain itu dengan adanya jalan tol akan meningkatkan mobilitas penduduk,
peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat
sekitar.
Persepsi di masyarakat juga akan muncul yang dapat berupa persepsi positif
dikarenakan semakin mudahnya mobilitas. Selain itu juga ada persepsi negatif
dimana dapat timbul akibat kerawanan lalulintas dan kecemburuan sosial bagi
yang tidak dapat menikmati manfaatnya.
d.
Dampak
terhadap Kondisi Kesehatan Masyarakat
1)
Konstruksi
Pada tahap konstruksi jalan tol terdapat beberapa dampak yang secara tidak
langsung akan berpengaruh pada aspek kesehatan masyarakat. Dampak yang mungkin
terjadi di bidang kesehatan adalah penularan penyakit dari pekerja pendatang
yang tidak sehat atau carrier (pembawa bibit penyakit), serta permasalahan
sanitasi lingkungan akibat bertambahnya jumlah penduduk dan limbah yang
dihasilkan.
2)
Operasi
Pada tahap jalan tol telah dioperasikan dampak kesehatan masyarakat yang
mungkin timbul antara lain, peningkatan penyakit gangguan pernapasan, penyakit
infeksi, peningkatan stress masyarakat sekitar, serta peningkatan kecelakaan
lalu lintas. Dampak kesehatan akan timbul akibat peningkatan jumlah debu,
kecelakaan kerja, dan kecelakaan di jalan. Hal ini akan mengakibatkan penurunan
produktivitas masyarakat sekitar. Berbagai
dampak kesehatan yang diprakirakan terjadi adalah peningkatan kecelakaan di
jalan, namun operasional kendaraan juga dapat memudahkan pencapaian ke
fasilitas kesehatan.
3)
Pasca
Operasi
Pada tahap ini terjadi
pencemaran udara dan peningkatan kebisingan yang diakibatkan oleh lalulintas
yang melewati jalan tol, yaitu peningkatan kadar SO2, CO, NOx dan
partikulat (debu). Pencemaran yang paling menonjol disebabkan oleh partikulat
(debu), HC (hidro karbon) dan peningkatan kebisingan ekuivalen (Leq). Sehingga
dapat berpengaruh pada gangguan pernapasan, penyakit infeksi dan
ketidaknyamanan karena kebisingan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Komponen-komponen pembuatan dalam
pembuatan jalan tol ialah fisik kimia, biologi, sosial ekonomi, dan kesehatan
masyarakat.
Dampak pentingnya terdiri dari aspek
biologi yang meliputi menggangu habitat flora dan fauna pencemaran udara yang
dapat merugikan flora dan fauna, aspek kimia yang meliputi debu dan emisi
kendaraan (kualitas udara) dan kebisingan lalu lintas, aspek sosial ekonomi
yang meliputi persepsi negatif masyarakat dan perekonomian masyarakat yang
terhambat, dan aspek kesehatan masyarakat meliputi penularan penyakit dan kejadian
kecelakaan lalu lintas meningkat. Isu utama dari pembangunan jalan tol ini
yaitu penurunan kualitas udara, perubahan lingkungan fisik kimia dan
peningkatan kejadian penyakit.
3.2. Saran
Sebaiknya pembangunan jalan tol yang akan dibuat
sebisa mungkin menimbulkan dampak yang seminimalkan mungkin bagi masyarakat
seperti menghindari salah persepsi dari masyarakat dan tidak ada masyarakat
yang merasa dirugikan. Selain itu juga harus ada integrasi yang jelas antar
tingkatan pemerintahan yang ada dan tiap elemen yang terlibat dalam pembangunan
tersebut agar tidak ada permasalahan yang timbul.
DAFTAR PUSTAKA
Hari Adi,
Priyo. 2002. Dampak pengembangan sarana
jalan raya. Pdf
Mustaqim.
2012. “Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan”. http://azthynjcs.blogspot.co.id/2012/08/dampak-pembangungan-terhadap-lingkungan_5423.html,
diakses tanggal 13 Desember 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar