MAKALAH
“PERAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada
kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga
terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Kenyataan
ini sudah cukup untuk mendorong pakar pendidikan melakukan perbaikan sistem
pendidikan nasional.
“Agar lulusan sekolah mampu beradaptasi dengan
perubahan dan tantangan itu, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan tentang
pendidikan yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan masyarakatnya untuk
menentukan program dan rencana pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi masing-masing” (Roesminingsih, 2006).
Pendidikan sangat berperan dalam pembangunan, baik itu
dalam pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, sosial, dan bahkan masih lebih banyak
lagi peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan Negara.
Sumanto (2008: 134) menjelaskan bahwa “sumber daya manusia yang dilengkapi
dengan ketrampilan serta kemampuan untuk berusaha sendiri merupakan modal utama
bagi teciptanya pembangunan”. Oleh karena itu, pendidikan bisa dijadikan
sebagai investasi untuk mendapatkan modal bagi pembangunan tersebut.
Makalah ini membahas tentang kondisi dunia pendidikan
di Indonesia saat ini, dan apa peranannya dalam pembangunan di Indonesia
khususnya di bidang perokonomian, serta upaya apa saja yang telah dilakukan
pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dalam era
pembangunan seperti sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
Banyak persoalan yang perlu dibahas mengenai “Peran Pendidikan dalam
Pembangunan di Indonesia”. Namun untuk membatasi ruang lingkup dalam pembahasan
masalah, maka penulis hanya akan membahas masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana peran pendidikan
dalam pembangunan di Indonesia ?
2.
Bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia ?
3.
Bagaimana upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas
pendidikan di Indonesia ?
C.
Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi
tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan.
D. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
penulis mempergunakan metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang
dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan literatur
yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
2.
Internet
Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang
berhubungan dengan penulisan ini di internet.
E.
Sistematika Penulisan
Pada makalah ini,
penulis akan menjelaskan hasil makalah dimulai dengan pandahuluan, meliputi
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, metode penulisan, dan
sistematika penulisan. Kedua, penulis akan memaparkan data yang diperoleh dan
membahasnya satu persatu terutama yang berkaitan dengan “Peran Pendidikan dalam Pembangunan di Indonesia”. Ketiga, penutup
dalam makalah ini. Pada bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya, dan
memberikan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peranan Pendidikan dalam
Pembangunan di Indonesia
A.1. Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Ekonomi
Pendidikan adalah hal pokok untuk
menggapai kehidupan yang memuaskan dan bermartabat.Pendidikan termasuk hal yang
fundamental untuk membentuk kapabilitas manusia yang lebih luas yang berada
pada makna inti pembangunan.Pendidikan memainkan peran kunci dalam membentuk
kemampuan sebuah Negara berkembang untuk menyerap tekhnologi modern dan untuk
mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan dan pembangunan yang
berkelanjutan. Pendidikan memberi kontribusi secara sigfikan terhadap
pembangunan ekonomi telah menjadi kebenaran yang bersifat aksiomatik. Berbagai
kajian akademis dan penelitian empiris telah membuktikan
keabsahannya.Pendidikan bukan hanya menetaskan sumber daya manusia yang
berkualitas,memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai
teknologi,tetapi juga dapat menumbuhkan iklim bisnis yang sehat dan kondusif
bagi pertumbuhan ekonomi. Karena itu, investasi di bidang pendidikan tidak saja
bermanfaat bagi individu saja,tetapi juga bagi komunitas bisnis dan masyarakat
umum.Pencapaian pendidikan pada semua level dan kalangan niscaya akan
meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat.Pendidikan merupakan jalan
menuju kemajuan dan pencapaian kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sedangkan
kegagalan membangun pendidikan akan melahirkan berbagai problem krusial:
pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, dan meningkatnya angka
ketergantungan yang menjadi beban sosial politik bagi pemerintah.
Setidaknya ada tiga paradigma yang
menegaskan bahwa pembangunan merujuk knowledge based economy tampak semakin
dominan yaitu :
1.
Kemajuan ekonomi dalam banyak hal
bertumpu pada basis dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2.
Hubungan kausalitas antara pendidikan
dan kemajuan ekonomi menjadi kian kuat dan solid.
3.
Pendidikan menjadi penggerak utama
dinamika perkembangan ekonomi, yang mendorong proses transformasi struktural
berjangka panjang.
A.2. Peranan Pendidikan dalam
Pembangunan Perubahan SDM
1.
Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah usaha yang
secara sengaja yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berbudi luhur dan berpengetahuan luas serta bermoral
tinggi. Tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan
yang manusiawi,integritas dan berkomitmen tinggi. Tujuan pendidikan yaitu
menghasilkan manusia yang baik yaitu manusia yang dapat mempengaruhi dan
memajukan lingkungan dimana ia berada.
2.
Segi Lingkungan Pendidikan
a. Lingkungan Keluarga
Didalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.
b. Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta didik dibimbing untuk
memperluas bekal yang telah diperoleh dari kalangan kerja keluarganya berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
c. Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan non formal), peserta didik memperoleh
bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak
sempat melanjutkan proses belajarnya melalui jalur formal.
3. Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar, Pendidikan
Menengah (SM) dan Pendidikan Tinggi (PT) memberikan bekal kepada para peserta
didik secara berkesinambungan. Pendidikan dasar merupakan basic education yang
memberikan bekal dasar bagi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Artinya
pendidikan tinggi berkualitas, jika pendidikan menengahnya berkualitas, dan
pendidikan menengah berkualitas jika pendidikan dasar berkualitas.
Dengan demikian basic education pada
pendidikan dasar juga diartikan bahwa pendidikan dasar memberikan bekal dasar
kepada warga negara yang tidak sempat melanjutkan pendidikan untuk dapat
melibatkan diri ke dalam gerak pembangunan.
4.
Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor
kehidupan meliputi antara lain bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan,
dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.
Pembinaan dan pengembangan
bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh orang-orang
yang memiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan orang-orang dimaksud hanya
bersedia jika pendidikan berbuat untuk itu.
B.
Kondisi Pendidikan di Indonesia
Institusi yang seharusnya mendidik
para calon-calon pemimpin bangsa justru tidak mendapatkan perhatian yang
memadai dari pemerintah dan masih terjadi ketimpangan-ketimpangan. Ribuan
gedung sekolah dasar tidak layak huni dan bahkan roboh. Yang menyedihkan, di
Ibukota Jakarta, kota yang menjadi pusat perekonomian nasional dan
ditengah-tengah ratusan gedung pencakar langit masih banyak gedung sekolah yang
tidak layak huni bahkan roboh. Dalam hal kualitas, Shiddiq (2009) menjelaskan:
Kualitas pendidikan di Indonesia
sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000)
tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu
komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per
kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin
menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102
(1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Menurut survei Political and
Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada
urutan ke12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.
Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki
daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang
disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia
hanya berpredikat sebagai pengikut bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia.
Makna dari data-data di atas adalah,
jelas ada masalah dalam sistem pendidikan Indonesia. Ditinjau secara perspektif
ideologis (prinsip) dan perspektif teknis (praktis), berbagai masalah itu dapat
dikategorikan dalam dua masalah yaitu :
Pertama, masalah mendasar, yaitu kekeliruan paradigma pendidikan yang
mendasari keseluruhan penyelenggaran sistem pendidikan. Kedua, masalah-masalah cabang, yaitu berbagai
problem yang berkaitan aspek praktis/teknis yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan, seperti mahalnya biaya pendidikan, rendahnya
prestasi siswa, rendahnya sarana fisik, rendahnya kesejahteraaan guru, dan
sebagainya.
Ketimpangan pengembangan SDM
Indonesia juga dapat terlihat dengan tingkat kualitas pendidikan yang berbeda
cukup besar antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan juga antara kota
dengan desa yang mana pembangunan pendidikan dari yang paling dasar sampai
dengan tingkat atas sangat terasa. Hal ini dibuktikan dengan kurangnya
fasilitas pendidikan maupun guru yang mengajar di desa yang mengakibatkan
tingginya angka buta huruf dan kadar penggunaan bahasa Indonesia yang masih
rendah di pedesaan maupun daerah pelosok. Dengan demikian maka akan sulit bagi
bangsa Indonesia untuk bisa meningkatkan kualitas hidup dan SDM-nya jika
kondisi ketimpangan ini tidak diperhatikan dan diperbaiki.
Disamping itu juga, efektifitas
pendidikan di Indonesia sangat rendah. “Setelah praktisi pendidikan melakukan
penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebab rendahnya efektifitas
pendidikan di Indonesia adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas
sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan” (Priraharjo, 2007). Hal ini
menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu apa yang akan dihasilkan
sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan. Jelas hal
ini merupakan masalah terpenting jika kita menginginkan efektifitas pengajaran.
Bagaimana mungkin tujuan akan tercapai jika tujuannya saja belum diketahui.
Kemudian masalah mahalnya biaya
pendidikan. Banyak sekali generasi muda Indonesia yang tidak bersekolah karena
keterbatasan biaya, bahkan diantara mereka ada yang berprestasi, namun tidak
mampu melanjutkan prestasinya karena alasan tersebut.
Terlepas dari masalah-masalah di
atas, sebenarnya Indonesia mempunyai SDM dengan potensi yang besar, tinggal
bagaimana caranya untuk memaksimalkan potensi yang ada. Sudah banyak anak-anak
bangsa yang berkarya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi baik di dalam
maupun di luar negeri.
C.
Upaya Pemerintah Dalam Memperbaiki
Kualitas Pendidikan
Rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia membuat berbagai pihak terutama pemerintah berusaha keras untuk
memperbaikinya dan memang itu sudah menjadi tanggung jawab pemerintah meskipun
masalah pendidikan sebenarnya bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah tetapi
juga rakyat Indonesia sendiri.
Untuk mengatasi berbagai kekurangan
dalam dunia pendidikan, pemerintah pun mengupayakan berbagai hal agar kualitas
pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan maju. Misalnya, dengan memberikan
bantuan-bantuan dalam pos pendidikan untuk meringankan biaya sekolah. Dalam hal
ini, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 20% dari APBN untuk bidang
pendidikan (Fenroll news, 2010), namun hasilnya belum sebanding dengan apa yang
telah dikeluarkan, dan juga mengganti kurikulum pendidikan dengan maksud
terciptanya proses transformasi ilmu yang lebih efektif, namun kenyataanya
berbanding terbalik dengan apa yang dimaksudkan. Tak hanya itu saja, kualitas
guru pun ditingkatkan dengan berbagai pelatihan untuk menambah kemampuan guru
dalam menyampaikan mata pelajaran kepada para peserta didik.
Berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, namun hasil yang diharapkan
belum juga sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini sebenarnya bukan
sepenuhnya kesalahan dari pemerintah, seluruh rakyat juga seharusnya merasa
bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi dalam dunia pendidikan sehingga
terwujudlah tujuan pendidikan yang sesuai dengan cita-cita bangsa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan yang
merupakan suatu proses pemberdayaan untuk mengungkapkan potensi yang
ada pada manusia sebagai individu, yang selanjutnya dapat memberikan sumbangan
kepada masyarakat lokal, kepada masyarakat bangsanya, dan kemudian kepada
masyarakat global. Sayangnya pendidikan di negara kita yangmutu pendidikan di
Indonesia yang akan semakin parah apabila tidak segera di benahi.
Dalam era pembangunan seperti
sekarang, pendidikan jelaslah mempunyai peranan yang sangat penting. Disamping
sebagai alat untuk memperoleh SDM yang berkualitas secara lahir yaitu dalam
bidang ilmu pengetahuan, pendidikan juga bisa melahirkan SDM yang berkualitas
secara batin yaitu dalam hal pengamalan nilai-nilai dan norma-norma, sehingga
kemajuan yang nantinya dicapai tidak meninggalkan nilai-nilai dan norma-norma
yang ada di Indonesia meskipun pembangunan itu berkembang seiring berkembangnya
arus globalisasi.
B. Saran
Sebaiknya pendidikan di Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus dari
negara agar pembangunan di Indonesia semakin meningkat dan akan terus bertambah
pesat seiring dengan perkembangan arus globalisasi, namun tidak melenceng jauh
dari nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Disamping itu, tingkat perhatian dari masyarakat juga diperlukan
guna mencapai kehidupan bangsa dan negara yang cerdas serta martabat
di hadapan negara-negara lain di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Moedjiono. 1986. Dasar-dasar
Kependidikan. Jakarta: Balai Pustaka.
Stephen
C.Smith dan Michael P.Todaro. 1987. Pembangunan
Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Sumanto,
Agus. 2008. Dasar-dasar Ekonomi Pembangunan: Kependudukan dan
Ketenagakerjaan. Malang: NN Press.
Shiddiq,
Muhammad. 2009. Pendidikan di Indonesia:
Masalah dan Solusinya. http://www.khilafah1924.org diakses 13 Maret
2016.
Swastha,
Sapta. 2010. Peranan Pendidikan Dalam Pembangunan Ekonomi. http://www.smantas.sch.id/artikel.php?artikel=45 diakses 13 Maret 2016.