Jumat, 20 September 2013

Sejarah Singkat Proklamasi Kemerdekaan dan Pembentukan Pemerintahan Indonesia


 
     A.    UPAYA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
1.      Kekosongan Kekuasaan
Saat pasukan Jepang berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, menyebabkan ruang gerak pasukan Jepang bertambah leluasa. Namun karena hancurnya kedua kota andalan Jepang yaitu Hirosima daan Nagasaki yang di bom atom oleh Amerika, membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan di wilayah Indonesia. Keadaan ini merupakan peluang yang sangat baik bagi bangsa Indonesiauntuk memproklamasikan kemerdekaannya.

2.      Kegiatan Pemuda Pejuang di Jakarta
      Para pemuda yang diandalkan untuk mendukung tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia, terlibat dalam organisasi yang resmi atas pemerintah pendudukan Jepang. Jepang mendirikan sebuah organisasi yg bernama Angkatan Muda Indonesia (AMI). Namun dalam perkembangannya , organisasi AMI ini sangat anti kepada pemerintah penjajahan Jepang.
      Para pemuda sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah Jepang, melainkan merupakan usaha dan perjuangan dari seluruh rakyat Indonesia.
Ketika AMI menyelenggarakan Kongres pemuda, muncul pendapat tentang perlu adanya persatuan para pemuda dibawah pimpinan nasional serta mengusulkan untuk mempercepat proses dan pelaksanaan kemerdekaan Indonesia.


3.      Perbedaan Pendapat diantara Kelompok Pejuang
Para pemuda bersepakat bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah  rakyat Indonesia yang tidak bergantung kepada bangsa atau negara lainnya.
Sedangkan Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui revolusi yang terorganisasi.
Dr. Moh Hatta dan Mr. Ahmad Subardjo berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia, baik datangnya dari pemerintah Jepang atau hasil perjuangan Bangsa Indonesia sendiri, tidak perlu dipersoalkan karena mereka berpandangan bahwa Jepang sudah kalah dalam perang pasifik.
Namun para goongan tetap pada prinsipnya masing-masing, sehingga terjadilah perbedaan pendapat mengenai  kemerdekaan antara golongan tua dengan golongan muda.

4.      Peristiwa Rengasdengklok
Akibat perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia,  para pemuda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Karena para pemuda berupaya menekan kedua pemimpin bangsa Indonesia itu agar cepat-cepat  memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan tentara Jepang.
Saat itu di Jakarta sedang terjadi perundingan antara golangan tua dan golongan muda, dan sepakat bahwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta. Karena adanya jaminan dari Ahmad Subardjo, Ir.Soekarno dan Drs. Moh Hatta beserta rombangan kembali ke Jakarta dan tiba pada pukul  17.30 WIB.


       B.    PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1.      Perumusan Naskah Proklamasi
Rumah Laksamana Tadashi Maeda dipandang sebagai tempat paling aman dari ancaman militer Jepang, sehingga dijadikan sebagai tempat untuk merumuskan naskah proklamasi.
Dalam perumusan naskah proklamasi, Ir. Soekarno membuat suatu konsep dan kemudian disempurnakan dengan pendapat dari  Drs. Moh Hatta dan Ahmad Subardjo. Saat menjelang subuh naskah proklamasi berhasil diselesaikan dan Ir. Soekarno membuka pertemuan dengan para hadirin.
Sukarni sebagai wakil golongan muda menyarankan agar yang menandatangani naskah proklamasi adalah Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.Setelah mendapat persetujuan dari para hadirin,  maka Soekarno meminta Sayuti  Melik untuk mengetik naskah tulisan tangannya yang telah disepakati.
2.      Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan
Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan didepan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada hari Jum’at 17 Agustus  1945 pukul 10.00 WIB.
Bendera Merah Putih dijahit tangan oleh Ny. Fatmawati Soekarno untuk dikibarkan. Upacara pun berlagsung tanpa protokol. Ir.Soekarno menyampaikan pidato pendahuluan sebelum membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dan Teks Prolamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan tepat pukul 10.00 WIB.
3.      Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia
Proklamasi adalah seruan yang bersifat legal (berdasarkan hukum) dan resmi. Dengan dasar itu, bangsa Indonesia terbebas dari segala bentuk penjajahan bangsa lain.
Dengan kebebasan yang dimilikinya sebagai bangsa yang merdeka tidak diperintah bangsa asing, negara Indonesia mempunyai hak untuk memerintah negerinya sendiri demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.Hal ini menunjukkan bangsa Indonesia sudah bisa berdiri sejajar dengan bangsa lainnya yang merdeka.
Kemerdekaan ini terasa lebih bermakna karena kemerdekaan ini diperoleh melalui usaha sendiri, bukan merupakan hasil pemberian Jepang.


    C.  PENYEBARLUASAN BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1.      Penyebarluasan Berita Proklamasi
Berita tentang prokklamasi menyebar ke hampir seluruh penjuru tanah air. Berita tersebut menyebar melalui media massa surat kabar maupun radio.
Surat kabar yang pertama kali memuat  berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Tjahaja (cahaya) yang terbit di Bandung serta Soeara Asia (suara asia) yang terbit di Surabaya.
Berita pidato proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tersebar didaerah-daerah  menandakan mulainya kehidupan baru pada setiap daerah diseluruh wilayah Indonesia.
2.      Dukungan Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
A.    Rapat raksasa di lapangan Ikada
Pada tanggal 19 Agustus 1945 para pemuda Jakarta yang dipelopori oleh Komite Aksi Menteng merencanakan menggerakkan aksi massa pada suatu rapat raksasa di lapangan Ikada dengan tujuan agar para pemimpin bangsa Indonesia dapat berbicara langsung di hadapan rakyat Indonesia.
B.     Pernyataan Sri Sultan Hamangkubuwono IX
Sri Sultan Hamangkubuwono IX  memberikan dukungaan terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia serta memberikan pernyataan secara resmi menjadi bagian wilayah kekuasaan Negara Republik Indonesia dengan kedudukkannya sebagai daerah istimewa.



D. PROSES PEMBENTUKKAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN BESERTA KELENGKAPANNYA
1.      Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Prsiden
    Pada tanggal 14 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang pertama dengan mengesahkan dan menetapkan UUD 945 dan memilih presiden dan wakil presiden. Setelah terjadi beberapa perbaikan UUD ditetapkan dan disahkan menjadi Undang-Undang Dasar 1945 serta menjadikan Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden. Dengan demikian kedua proklamator tersebut sejak tanggal 19 Agustus 1945 resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama.

2.      Pembentukan Lembaga-Lembaga Negara
   Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI melanjutkan sidangnya, pertemuan itu menyepakati keanggotaan KNIP yang berjumlah 60 orang. Pada tanggal 22 Agustus 1945 rapat PPKI dilanjutkan pertemuan ini dipimpin oleh Moh. Hatta dan menghasilkan 3 lembaga negara, yaitu:
-KNI ( Komite Nasional Indonesia )
-PNI ( Partai Nasional Indonesia )
-BKR ( Badan Keamanan Rakyat )

3.      Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Berbagai Daerah
        Daerah yang sangat luas membuat gubernur sulit untuk mengatur daerah secara keseluruhan. Maka masing-masing daerah provinsi itu di bagi lagi menjadi daerah-daerah pemerintahan yang lebih kecil lagi, hingga daerah pemerintahan yang paling rendah yaitu desa. Di dalam daerah provinsi terdapat daerah kabupaten yang di kepalai oleh seorang bupati dan karisidenan yang dikepalai oleh residen. Serta daerah kecamatan yang terdiri dari kelurahan dan pedesaan yang diperintah oleh seorang lurah dan seorang kepala desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar