A.
UPAYA
PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
1.
Kekosongan
Kekuasaan
Saat
pasukan Jepang berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat
di Pearl Harbour, menyebabkan ruang gerak pasukan Jepang bertambah leluasa. Namun
karena hancurnya kedua kota andalan Jepang yaitu Hirosima daan Nagasaki yang di
bom atom oleh Amerika, membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Hal
ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan di wilayah Indonesia. Keadaan
ini merupakan peluang yang sangat baik bagi bangsa Indonesiauntuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
2.
Kegiatan
Pemuda Pejuang di Jakarta
Para
pemuda yang diandalkan untuk mendukung tercapainya kemerdekaan bangsa
Indonesia, terlibat dalam organisasi yang resmi atas pemerintah pendudukan
Jepang. Jepang mendirikan sebuah organisasi yg bernama Angkatan Muda Indonesia
(AMI). Namun dalam perkembangannya , organisasi AMI ini sangat anti kepada
pemerintah penjajahan Jepang.
Para pemuda sepakat bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari pemerintah Jepang, melainkan
merupakan usaha dan perjuangan dari seluruh rakyat Indonesia.
Ketika AMI menyelenggarakan Kongres
pemuda, muncul pendapat tentang perlu adanya persatuan para pemuda dibawah
pimpinan nasional serta mengusulkan untuk mempercepat proses dan pelaksanaan
kemerdekaan Indonesia.
3.
Perbedaan
Pendapat diantara Kelompok Pejuang
Para pemuda bersepakat bahwa kemerdekaan
Indonesia merupakan hak dan masalah
rakyat Indonesia yang tidak bergantung kepada bangsa atau negara
lainnya.
Sedangkan Golongan tua berpendapat bahwa
kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui revolusi yang terorganisasi.
Dr. Moh Hatta dan Mr. Ahmad Subardjo
berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia, baik datangnya dari pemerintah Jepang
atau hasil perjuangan Bangsa Indonesia sendiri, tidak perlu dipersoalkan karena
mereka berpandangan bahwa Jepang sudah kalah dalam perang pasifik.
Namun para goongan tetap pada prinsipnya
masing-masing, sehingga terjadilah perbedaan pendapat mengenai kemerdekaan antara golongan tua dengan
golongan muda.
4.
Peristiwa
Rengasdengklok
Akibat perbedaan pendapat antara
golongan tua dan golongan muda mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia, para pemuda membawa Soekarno-Hatta ke
Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Karena para pemuda berupaya
menekan kedua pemimpin bangsa Indonesia itu agar cepat-cepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa
campur tangan tentara Jepang.
Saat itu di Jakarta sedang terjadi
perundingan antara golangan tua dan golongan muda, dan sepakat bahwa proklamasi
Kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta. Karena adanya jaminan dari
Ahmad Subardjo, Ir.Soekarno dan Drs. Moh Hatta beserta rombangan kembali ke
Jakarta dan tiba pada pukul 17.30 WIB.
B.
PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA
1.
Perumusan
Naskah Proklamasi
Rumah Laksamana Tadashi Maeda dipandang
sebagai tempat paling aman dari ancaman militer Jepang, sehingga dijadikan
sebagai tempat untuk merumuskan naskah proklamasi.
Dalam perumusan naskah proklamasi, Ir.
Soekarno membuat suatu konsep dan kemudian disempurnakan dengan pendapat
dari Drs. Moh Hatta dan Ahmad Subardjo.
Saat menjelang subuh naskah proklamasi berhasil diselesaikan dan Ir. Soekarno
membuka pertemuan dengan para hadirin.
Sukarni sebagai wakil golongan muda
menyarankan agar yang menandatangani naskah proklamasi adalah Soekarno-Hatta
atas nama bangsa Indonesia.Setelah mendapat persetujuan dari para hadirin, maka Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskah tulisan tangannya
yang telah disepakati.
2.
Pembacaan
Proklamasi Kemerdekaan
Pembacaan proklamasi kemerdekaan
Indonesia dilaksanakan didepan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta, pada hari Jum’at 17 Agustus
1945 pukul 10.00 WIB.
Bendera Merah Putih dijahit tangan oleh
Ny. Fatmawati Soekarno untuk dikibarkan. Upacara pun berlagsung tanpa protokol.
Ir.Soekarno menyampaikan pidato pendahuluan sebelum membacakan teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Dan Teks Prolamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan tepat
pukul 10.00 WIB.
3.
Makna
Proklamasi bagi Bangsa Indonesia
Proklamasi adalah seruan yang bersifat
legal (berdasarkan hukum) dan resmi. Dengan dasar itu, bangsa Indonesia terbebas
dari segala bentuk penjajahan bangsa lain.
Dengan kebebasan yang dimilikinya
sebagai bangsa yang merdeka tidak diperintah bangsa asing, negara Indonesia
mempunyai hak untuk memerintah negerinya sendiri demi kemakmuran dan
kesejahteraan rakyatnya.Hal ini menunjukkan bangsa Indonesia sudah bisa berdiri
sejajar dengan bangsa lainnya yang merdeka.
Kemerdekaan ini terasa lebih bermakna
karena kemerdekaan ini diperoleh melalui usaha sendiri, bukan merupakan hasil
pemberian Jepang.
C. PENYEBARLUASAN
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1.
Penyebarluasan
Berita Proklamasi
Berita tentang prokklamasi menyebar ke
hampir seluruh penjuru tanah air. Berita tersebut menyebar melalui media massa
surat kabar maupun radio.
Surat kabar yang pertama kali
memuat berita tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia adalah Tjahaja
(cahaya) yang terbit di Bandung serta Soeara
Asia (suara asia) yang terbit di Surabaya.
Berita pidato proklamasi Kemerdekaan
Indonesia yang tersebar didaerah-daerah
menandakan mulainya kehidupan baru pada setiap daerah diseluruh wilayah
Indonesia.
2.
Dukungan
Rakyat terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
A. Rapat
raksasa di lapangan Ikada
Pada tanggal 19 Agustus
1945 para pemuda Jakarta yang dipelopori oleh Komite Aksi Menteng merencanakan
menggerakkan aksi massa pada suatu rapat raksasa di lapangan Ikada dengan
tujuan agar para pemimpin bangsa Indonesia dapat berbicara langsung di hadapan
rakyat Indonesia.
B. Pernyataan
Sri Sultan Hamangkubuwono IX
Sri Sultan Hamangkubuwono IX memberikan dukungaan terhadap proklamasi
kemerdekaan Indonesia serta memberikan pernyataan secara resmi menjadi bagian
wilayah kekuasaan Negara Republik Indonesia dengan kedudukkannya sebagai daerah
istimewa.
D. PROSES PEMBENTUKKAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN BESERTA KELENGKAPANNYA
1.
Pengesahan
UUD 1945 dan Pemilihan Prsiden
Pada tanggal 14 Agustus 1945, PPKI
mengadakan sidang yang pertama dengan mengesahkan dan menetapkan UUD 945 dan
memilih presiden dan wakil presiden. Setelah terjadi beberapa perbaikan UUD
ditetapkan dan disahkan menjadi Undang-Undang Dasar 1945 serta menjadikan
Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden. Dengan
demikian kedua proklamator tersebut sejak tanggal 19 Agustus 1945 resmi menjadi
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama.
2.
Pembentukan
Lembaga-Lembaga Negara
Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI
melanjutkan sidangnya, pertemuan itu menyepakati keanggotaan KNIP yang
berjumlah 60 orang. Pada tanggal 22 Agustus 1945 rapat PPKI dilanjutkan
pertemuan ini dipimpin oleh Moh. Hatta dan menghasilkan 3 lembaga negara,
yaitu:
-KNI ( Komite Nasional
Indonesia )
-PNI ( Partai Nasional
Indonesia )
-BKR ( Badan Keamanan
Rakyat )
3.
Pembentukan
Lembaga Pemerintahan di Berbagai Daerah
Daerah
yang sangat luas membuat gubernur sulit untuk mengatur daerah secara
keseluruhan. Maka masing-masing daerah provinsi itu di bagi lagi menjadi
daerah-daerah pemerintahan yang lebih kecil lagi, hingga daerah pemerintahan
yang paling rendah yaitu desa. Di dalam daerah provinsi terdapat daerah
kabupaten yang di kepalai oleh seorang bupati dan karisidenan yang dikepalai
oleh residen. Serta daerah kecamatan yang terdiri dari kelurahan dan pedesaan
yang diperintah oleh seorang lurah dan seorang kepala desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar